Desa Bangunjiwo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kasihan Kabupaten
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 Pedukuhan dengan jumlah
RT sebanyak 144 RT. Dengan jumlah penduduk 27.909 jiwa, Desa Bangunjiwo memiliki potensi
pariwisata yang cukup besar. Orbitasi Desa berjarak sekitar 4 kilometer dari Ibukota Kecamatan
Kasihan, 8 kilometer dari Ibukota Kabupaten Bantul dan 12 kilometer dari Ibukota Daerah
Istimewa Yogyakarta. Rute menuju Desa Bangunjiwo dapat dilalui dengan menggunakan sepeda
motor, mobil, maupun bus pariwisata. Dengan waktu tempuh sekitar 5 menit dari Ibukota
Kecamatan Kasihan dan 10 / 15 menit dari Ibukota Kabupaten Bantul atau Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Jika kita memasuki Desa Bangunjiwo dari arah timur, maka kita akan disambut dengan hamparan
persawahan padi dan tebu. Bangunjiwo memiliki 186, 5 Ha areal persawahan dan sebagaian
besarnya berada di bagian timur dan tengah Desa. Sedangkan untuk eilayah bagian barat dan
selatan desa merupakan area perbukitan. Kondisi alam yang beragam ini membuat Desa
Bangunjiwo menarik untuk dijelajahi lebih lanjut. Terlebih masyarakat Desa adalah masyarakat
yang ramah, santun dan menerima tamu dengan baik.
Pariwisata unggulan Desa Bangunjiwo terletak pada sector industry kerajinan yang telah dikemas
dalam satu paket bernama Kawasan KAJIGELEM. Nama KAJIGELEM merupakan singkatan dari
KA = Kasongan, JI = Jipangan, GE = Gendeng, LEM = Lemahdadi. Keempatnya merupakan
sentra industry yang paling menonjol di Desa Bangunjiwo.
KASONGAN
Kasongan merupakan suatu sentra industri kerajinan gerabah/keramik yang saat ini sudah
merupakan asset daerah , dengan pangsa pasar telah merambah pasar eksport. Kasongan
merupakan desa wisata , bukan saja dikunjungi oleh wisatawan domestik ,tetapi juga wisatawan
manca negara. Sebagai kawasan wisata kerajinan tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kepentingan pengembangan kawasan tersebut.
JIPANGAN.
Jipangan merupakan suatu kawasan sentra kerajinan berbahan bambu ( kipas , hiasan bambu, dll
), yang telah dijadikan mata pencaharian utama bagi semua warga yang tinggal di pedukuhan
Jipangan. Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kerajinan bamboo di Jipangan , pihak
pemerintah Desa Bangunjiwo telah melakukan upaya dengan pelatihan bagi pengrajin serta
membuka akses kerja sama dengan Universitas Gajah Mada Yogyakarta dalam hal pelatihan ,
permodalan ,peralatan dan akses pasar.
GENDENG
Pedukuhan Gendeng merupakan sentra pengrajin seni tatah sungging kulit ( wayang ) yang
kualitasnya telah teruji, bahkan untuk skala D I Y , kualitas tatah sungging kulit Gendeng
merupakan yang terbaik/teratas. Dengan adanya krisis moneter beberapa waktu lalu ternyata
sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan pengrajin tatah sungging kalit di
Gendeng. Untuk itu perlu kiranya pemerintah segera turun tangan mengurai permasalahan yang
ada untuk diselesaikan agar seni tatah sungging kulit tidak punah ditelan jaman.
LEMAHDADI
Lemahdadi merupakan sentra industri kerajinan patung batu ( pahat dan cetak ) dengan skala
pasar telah menjangkau pasar eksport. Dalam satu bulan rata – rata mampu mengeksport 8 sampai
9 kontainer kepasar luar negeri ( Eropa , Australia , Amerika , Timteng).