Penetapan 100 Besar Desa Wisata ADWI 2022 telah diumumkan, Mas Menteri Sandiuno dengan sangat bangga mengabarkan informasi tersebut untuk…100 Besar Desa Wisata, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 beberapa waktu lalu melalui laman Jadesta.
Desa Wisata Wukirsari di ajang ADWI 2021 tertahan di 300 besar Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia. Dan di ADWI 2022 saat ini bisa lolos seleksi 100 besar. Semoga dapat lolos menuju 50 besar. Pencapaian ini sebagai motivasi dan diharapkan mampu mewujudkan desa wisata berkualitas agar desa wisata dapat bangkit secara ekonomi.
ADWI 2022 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf/Baparekraf. Event ini bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi.
Dengan tema “Indonesia bangkit”. ADWI 2022 digelar. Tema ini diharapkan mampu mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk kembali bangkit pasca pandemi Covid-19.
Kelembagaan desa menjadi poin penting dalam penilaian ADWI 2022, seperti dilansir Kompas.com https://travel.kompas.com/read/2022/03/17/140700627/kelembagaan-desa-wisata-kriteria-penilaian-baru-adwi-2022?page=all
Kategori tersebut bertujuan untuk menunjukkan kolaborasi antara masyarakat dalam upaya mengembangkan potensi desa di wilayah masing-masing. Sehingga, diharapkan mampu memberikan nilai tambah, menciptakan peluang usaha, dan lapangan kerja. Pasalnya, masyarakat desa yang sadar wisata, kreatif, inovatif, dan kolaboratif bakal menjadi ujung tombakpengembangan desa wisata. Di samping itu, kelembagaan desa juga sesuai dengan konsep community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat) yang mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan pariwisata desa secara berkelanjutan.
Inilah yang kurang mendapatkan perhatian dari kawan kawan pengelola desa wisata, sehingga pada kategori ini banyak dilewatkan. Kelengkapan data pendukung sangat kurang, bahkan ada beberapa pengelola yang tidak memasukkan apapun dalam form yang sudah disediakan pada Evaluasi Desa Wisata. Di sinilah data pendukung, baik foto maupun data data sebagai implementasi dari Analisis Desa Wisata data tersebut harus dimasukkan.