
Bernostalgia pada masa kehidupan masyarakat Jagalan di kerajaan mataram dengan bangunan kuno. Yang masih berdiri dengan kokoh ditambah dengan adat istiadat yang masih kental itulah sedikit deskripsi di Desa Wisata Jagalan. Pada masa kerajaan mataram rumah menunjukan strata masyarakat yang ada pada masa itu tak heran jika setiap rumah adat yang ada mengandung makna. Desa Wisata Jagalan merupakan salah satu desa dengan warisan budaya dimana desa tersebut menurut CNN terbasuk kedalam 10 kota tercantik di Dunia yang dapat dilihat dari struktur bangunannya. Pesona inilah yang membuat wisatawan baik lokal maupun macanegara tertarik untuk mengunjunginya. Tak perlu terlalu lama lagi berikut daftar rumah adat yang dimiliki oleh Desa Wisata Jagalan:
Rumah Adat Joglo
Rumah joglo merupakan rumah adat jawa, rumah joglo terdiri dari 3 bagian susunan. Bagian pertama adalah ruang pertemuan yang biasa disebut pendapa. Bagian kedua ruang tengah yang disebut pringgitan dan ketiga ruang belakang biasa disebut omah dalem. Biasanya pemilik rumah joglo memiliki strata ekonomi masyarakat kelas atas.
- Rumah Indische

Rumah Indische merupakan karakter bangunan kolonial Belanda. Yang tentu saja pembangunan Rumah Indische yang ada ada di Desa Jagalan pada masa penjajahan Belanda ke Kotagede. Karakter bangunan ini berbeda dengan ruah adat jawa sendiri. Dari sebelum masuk rumah ini kita disuguhi pintu yang besar dan tinggi. Dulunya rumah ini dimiliki oleh bangsa Belanda. Setelah Indonesia merdeka rumah ini ditinggalkan kepada pembantunya yang asli pribumi dan sampai sekarang masih dimiliki keturunannya.
- Rumah Adat Limasan

Rumah Limasan di Jagalan masih sangat berkaitan dengan rumah joglo. Perbedaannya terletak pada atap rumah dan bentuk pendoponya. Rumah limasan menunjukan strata ekonomi masyarakat di Desa Jagalan pada waktu itu. Pemilik rumah tidak mampu untuk membuat rumah joglo sehingga menghilangkan soko guru dan tumpang sarinya.
- Rumah Adat Kalang

Rumah Kalang menunjukan strata ekonomi masyarakat Desa Jagalan pada saat itu. Sebab pemilik rumah kalang berprofesi sebagai juru angkat dan penebang pohon kayu. Orang kalang terkenal sebagai orang kaya dan sukses.
- Rumah Adat Kampung

Rumah Kampung menjadi tempat tinggal kalangan biasa. Struktur atap yang sederhana, atap puncak rumah kampung bersandar pada 4 tiang tengah dan ditunjang oleh 2 lapis tiang pengikat. Bubungan atap didukung penyangga dengan sumbu utara selatan yang khas.
- Rumah Adat Jengki

Perpaduan antara rumah modern taun 60an dan rumah adat jawa joglo. Pada tahun 60an sebagian masyarakat membangun rumah jengki. Hingga akhirnya masyarakat yang mempunyai rumah joglo merenovasi rumahnya seperti rumah jengki, namun tidak merubuh struktur asli dari rumah joglo.