Sejarah perkembangan industri gerabah di desa Kasongan, berawal dari masa penjajahan colonial dimana pada masa itu berawal dari Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Makasar. Kehidupan penduduk pun mulai sengsara karena hasil tani dirampas oleh para penjajah. Salah satu pengikut Pangeran Diponegoro merasa sedih karena hal tersebut yakni seorang yang bernama Abdullah Rouke atau sering dikenal Kyai Song.
Kyai Song mencoba mengajak penduduk setempat untuk tidak lagi bercocok tanam tetapi mencoba mengolah tanah liat yang ada di desa ini untuk dijadikan kerajinan gerabah. Awalnya gerabah berupa alat kebutuhan sehari-hari seperti kuali, anglo, dan keren. Beliau sangat ulet mengajari masyarakat untuk membuat gerabah dan karena keberhasilan Kyai Song wilayah ini disebut sebagai Desa Kasongan. Makam Kyai Song juga berada diwilayah ini.
Perkembangan gerabah Kasongan sangat pesat sampai dengan saat ini yang dulunya hanya berupa alat kebutuhan sehari-hari kini berkembang kearah nilai seni seperti patung, gucci, pot dan lain sebagainya. Kini produk gerabah Kasongan sudah merambah ke mancanegara dan nama Kasongan pun menjadi besar dengan keberhasilan ini. Kajigelem merupakan suatu wadah potensi di Bangunjiwo KA-Kasongan, JI-Jipangan, GE-Gendeng, LEM-Lemahdadi. Kajigelem menawarkan ataupun menyediakan paket wisata edukasi yang memberikan pengalaman langsung membuat gerabah Kasongan dengan tutor yang sudah mengusai dalam pembuatan gerabah.
Informasi Lebih Lanjut :
WA : wa.me/6281328431269 IG : www.instagram.com/desa.kajigelem/ WEB : www.wisata-kajigelem.com